Senin, 15 April 2013

GLOMERULONEFRITIS AKUT



GLOMERULONEFRITIS AKUT

1.      Definisi
Glomerulonefritis akut adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal terjadap bakteri atau virus tertentu yang sering terjadi akibat infeksi Streptococcus.
Glomerulonefritis adalah suatu sindrom yang ditandai oleh peradangan dari glomerulus diikuti pembentukan beberapa antigen yang mungkin endogenus (seperti sirkulasi tiroglobulin) atau eksogenus (agen infeksius atau proses penyakit sistemik yang menyertai). Hospes (ginjal) mengenal antigen sebagai suatu benda asing dan mulai membentuk antibody untuk menyerangnya. Respon peradangan ini menimbulkan penyebaran perubahan patofisiologi, termasuk menurunnya perubahan laju filtrasi glomerulus (LFG), peningkatan permiabilitas dari dinding kapiler glomerulus terhadap protein plasma (terutama albumin) dan SDM, dan retensi abnormal Na dan H2O yang menekan produksi rennin dan aldosteron

2.      Epidemiologi dan Insiden
Ø  Lebih sering umur 6-7 thn, jarang < 3 thn
Ø  Laki – laki > perempuan (2:1)
Ø  10- 12 % kasus infeksi strept.  b hemolitikus grup A
Ø  GNAPS didahului ISPA atau piodermi

3.       Etiologi
Timbulnya GNA didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus respiratorius dan kulit oleh Streptococcus β hemoliticus gol A tipe M

4.      Patologi
Hasil penyelidikan klinis immunologis dan percobaan pada binatang menunjukkan adanya kemungkinan proses immunologis sebagai penyebab.  Beberapa penyelidik mengajukan hipotesis sebagai berikut :
a.       Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat pada membran basalis glomerulus dan kemudian merusaknya.
b.      Proses autoimmun Streptococcus  yang nefritogen dalam tubuh menimbulkan badan autoimmun yang merusak glomerulus.
c.       Streptococcus nefritogen dan membran basalis glomerulus mempunyai komponen antigen yang sama sehingga dibentuk zat anti yang langsung merusak membran basalis ginjal.
5.      Gejala Klinis
·         Edema pada kelopak mata atau tungkai
·         Hematuria
·         Demam
·         Oligouria atau anuria
·         Hipertensi
·         Gejala penyerta dapat disertai muntah, anoreksia, konstipasi atau diare

6.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Darah :
Ø  Titer ASTO meningkat
Ø  Menurunnya kadar C3
Ø  LED meninggi
Ø  Hipoproteinemi ringan
b.      Urin :
Ø  Hematuria
Ø  Proteinuria

7.      Diagnosa
Bila memenuhi ³ 4 gejala berikut
ü  Hematuri makroskopik atau mikroskopik \
ü  Edema
ü  Hipertensi
ü  ASTO meningkat
ü   C3 menurun              
8.      Terapi
a.    Intervensi Terapeutik
Ø  Batasi masukan cairan, kalium dan natrium
Ø  Diet rendah protein ( 1 g/kgBB/hari ). Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan larutan glukosa 10 %
b.    Intervensi Farmakologis
a.       Antibiotik : Ampisilin 100 mg/kgBB/hari
b.      Diuretik : Furosemid 1 mg/kgBB/IV
c.       Antihipertensi : 0,07 mg/kgBB/IM. Bila terjadi diuresis 5 – 10 jam kemudian, maka selanjutnya reserpin diberikan peroral  0,03 mg/kgBB/hari
9.      Komplikasi
Ø  gagal ginjal akut
Ø  edema pulmonum
Ø  ensepalopati hipertensi
10.   Prognosis
Ø  Baik jika tidak ada komplikasi
Ø  Buruk jika ada komplikasi yang tidak diatasi


DAFTAR PUSTAKA
Patofisiologi,1995. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit buku 2 edisi 4, Penerbit EGC, Jakarta
Hassan, Rusepno, dkk. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, Jakarta




DISKUSI UMUM
GLOMERULONEFRITIS AKUT
unhalu edit.jpg







Oleh :
SITTI RAHMADANI SARANANI, S.Ked
K1A1 09 021

Pembimbing :
dr. Hasniah Bombang, Sp.A

1 komentar: