GLOMERULONEFRITIS AKUT
1.
Definisi
Glomerulonefritis akut adalah suatu reaksi
imunologis pada ginjal terjadap bakteri atau virus tertentu yang sering terjadi
akibat infeksi Streptococcus.
Glomerulonefritis
adalah suatu sindrom yang ditandai oleh peradangan dari glomerulus diikuti
pembentukan beberapa antigen yang mungkin endogenus (seperti sirkulasi
tiroglobulin) atau eksogenus (agen infeksius atau proses penyakit sistemik yang
menyertai). Hospes (ginjal) mengenal antigen sebagai suatu benda asing dan
mulai membentuk antibody untuk menyerangnya. Respon peradangan ini menimbulkan
penyebaran perubahan patofisiologi, termasuk menurunnya perubahan laju filtrasi
glomerulus (LFG), peningkatan permiabilitas dari dinding kapiler glomerulus
terhadap protein plasma (terutama albumin) dan SDM, dan retensi abnormal Na dan
H2O yang menekan produksi rennin dan aldosteron
2.
Epidemiologi
dan Insiden
Ø Lebih sering umur 6-7 thn,
jarang < 3 thn
Ø Laki – laki > perempuan
(2:1)
Ø 10- 12 % kasus infeksi
strept. b hemolitikus grup A
Ø GNAPS didahului ISPA atau
piodermi
3.
Etiologi
Timbulnya
GNA didahului oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus respiratorius dan
kulit oleh Streptococcus β
hemoliticus gol A tipe M
4.
Patologi
Hasil
penyelidikan klinis immunologis dan percobaan pada binatang menunjukkan adanya
kemungkinan proses immunologis sebagai penyebab. Beberapa penyelidik mengajukan hipotesis
sebagai berikut :
a.
Terbentuknya kompleks antigen-antibodi
yang melekat pada membran basalis glomerulus dan kemudian merusaknya.
b.
Proses autoimmun Streptococcus yang
nefritogen dalam tubuh menimbulkan badan autoimmun yang merusak glomerulus.
c.
Streptococcus
nefritogen dan membran basalis glomerulus mempunyai komponen antigen yang sama
sehingga dibentuk zat anti yang langsung merusak membran basalis ginjal.
5.
Gejala
Klinis
·
Edema pada kelopak mata atau tungkai
·
Hematuria
·
Demam
·
Oligouria atau anuria
·
Hipertensi
·
Gejala penyerta dapat disertai muntah,
anoreksia, konstipasi atau diare
6.
Pemeriksaan
Penunjang
a. Darah
:
Ø Titer ASTO meningkat
Ø Menurunnya kadar C3
Ø LED meninggi
Ø Hipoproteinemi ringan
b. Urin :
Ø Hematuria
Ø Proteinuria
7.
Diagnosa
Bila memenuhi ³ 4 gejala berikut
ü Hematuri makroskopik atau
mikroskopik \
ü Edema
ü Hipertensi
ü ASTO meningkat
ü C3 menurun
8.
Terapi
a.
Intervensi Terapeutik
Ø Batasi
masukan cairan, kalium dan natrium
Ø Diet
rendah protein ( 1 g/kgBB/hari ). Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan
IVFD dengan larutan glukosa 10 %
b. Intervensi
Farmakologis
a.
Antibiotik :
Ampisilin 100 mg/kgBB/hari
b.
Diuretik :
Furosemid 1 mg/kgBB/IV
c.
Antihipertensi
: 0,07 mg/kgBB/IM. Bila terjadi diuresis 5 – 10 jam kemudian, maka selanjutnya
reserpin diberikan peroral 0,03
mg/kgBB/hari
9. Komplikasi
Ø gagal ginjal akut
Ø edema pulmonum
Ø ensepalopati hipertensi
10. Prognosis
Ø Baik jika tidak ada komplikasi
Ø Buruk jika ada komplikasi yang tidak diatasi
DAFTAR PUSTAKA
Patofisiologi,1995. Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit buku 2 edisi 4, Penerbit EGC,
Jakarta
Hassan, Rusepno, dkk. 2007. Ilmu Kesehatan Anak.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI, Jakarta
DISKUSI UMUM
GLOMERULONEFRITIS AKUT

Oleh :
SITTI RAHMADANI SARANANI, S.Ked
K1A1 09 021
Pembimbing :
dr. Hasniah Bombang, Sp.A
Simple but Ok! :)
BalasHapus