Rara Saranani
Minggu, 17 Januari 2016
Senin, 02 November 2015
Jika Allah sudah Berkehendak, siapa yang bisa menolaknya? Jika Allah sudah Mengizinkan, siapa yang bisa menahannya ?
Orang tua, keluarga, teman yang kita miliki sekarang adalah orang2 yang sudah Allah Pilihkan untuk kita.
Pertemuan dengan orang2 baru, yang kita sangka hanya kebetulanpun adalah Kehendak-Nya, atas Izin-Nya.
Kita boleh memilih untuk bertemu, dan dekat dengan siapa, tetapi Allah yang Menentukan dengan siapa kita kita dekat dan berbagi.
Pertemuan dengan orang2 baru, yang kita sangka hanya kebetulanpun adalah Kehendak-Nya, atas Izin-Nya.
Kita boleh memilih untuk bertemu, dan dekat dengan siapa, tetapi Allah yang Menentukan dengan siapa kita kita dekat dan berbagi.
Ketika kita sudah menjalani kehidupan yang kita pilih, itulah takdir Allah.
Begitu juga sebaliknya, kehidupan yang tidak pernah kita pilih sebelumnya, atau bahkan yang kita benci, jika Allah Menghendaki, maka tak bisa kita tolak...
Bukankah takdir Allah itulah yg terbaik ?
Begitu juga sebaliknya, kehidupan yang tidak pernah kita pilih sebelumnya, atau bahkan yang kita benci, jika Allah Menghendaki, maka tak bisa kita tolak...
Bukankah takdir Allah itulah yg terbaik ?
Kamis, 17 September 2015
Bahkan bekas luka fisik pun kita tidak tahu. Seseorang yang berdiri di hadapan kita, boleh jadi di punggung, dada, lengan, paha, penuh dengan bekas luka fisik, tapi tertutup oleh pakaian, dan kita tidak pernah tahu.
Apalagi bekas luka hati. Kita lebih tidak tahu lagi. Seseorang di hadapan kita, selalu tersenyum, terlihat bahagia, boleh jadi penuh bekas luka di hati. Bekas-bekas luka yang memberikan pemahaman baik, dan kini membuatnya bahagia.
Ketika kita tidak bisa melihatnya, maka bukan berarti bekas luka itu tidak ada.
*Tere Lije repost
Kamis, 24 Oktober 2013
SEMPURNA = KAMU
Jika ada yang bertanya padamu
“Siapa wanita sempurna idamanmu?”
Mohon jawablah:
Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini
Kesempurnaan hanya ada di mimpi
Dan kesempurnaan mimpi hanya akan hadir
Jika aku mampu menerima kekurangan
Jika ada yang bertanya padamu
“Apakah kau sudah mampu memahami kekurangannya?”
Tolong jawablah:
Aku tak pernah selesai memahami kekurangannya, bahkan
takkan…
Karena aku pun tak pernah selesai dari kekuranganku
Umpama ada yang bertanya lagi padamu
“Apakah kamu bahagia dengan semua itu?”
Harap jawablah:
Bahagiaku hidup dalam dua lembah sekaligus
Lembah kelebihan dan lembah kekurangan
Kala kuberhasil memadukan dua lembah itu
Kelebihan dan kekurangan tiada lagi berbeda
Bernapas dalam satu tubuh satu jiwa
Dan begitulah caraku bahagia
“Sayangku, sempurna itu kamu,” bisikku dalam lelapmu,
tanpa pernah kau tahu…
Sabtu, 01 Juni 2013
BETAPA AJAL TIDAK MENGENAL USIA, JENIS KELAMIN, KETURUNAN, DAN
LAIN - LAIN
Sudah
hampir seminggu saya kehilangan adik sepupu saya, rezky rakasiwi. Tepatnya Minggu,
26 Mei 2013, dia meninggalkan kami, karena kecelakaan motor. Gemetar,
rasanya tidak percaya mendengar kabar dia sudah tiada. Masih terbayang2
suaranya, senyumnya... Adikku :(
Rasanya
ingin segera terbang ke makassar sekedar ingin melihat jenazahnya. Bahkan
sampai saat ini saya belum bisa mengendalikan air mata saya untuk tidak jatuh
ketika mengingat dia.
Kehilangan
kali ini kembali mengingatkan bahwa tak ada yg abadi, semuanya akan kembali
pada-Nya di waktu yang tidak pernah dapat diperkirakan oleh manusia...
Dia, saya, kamu, kita, siap tidak
siap, kita akan mengalaminya...
Semoga Allah
swt. Memberi kesempatan pada kita untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Amiiin !
Sabtu, 25 Mei 2013
Halo
adik-adikku !
Bagaimana
kabarnya ? alhamdulillah Luar biasa ya...
Perkenalkan
namaku Sitti Rahmadani Saranani, tapi adik-adik bisa panggil saya Rara.
Sekarang saya sedang menjalani tugas atau boleh dibilang profesi sebagai koas
alias dokter muda. Siapa dari kalian yang bercita – cita menjadi dokter ?
kebanyakan anak – anak ketika ditanyai cita-citanya, mereka menjawab “dokter”.
Yap, sama halnya dengan saya...
Sejak
tahu apa itu cita – cita, saya selalu menjawab “ingin jadi dokter”. Mungkin
karena kelihatannya dokter itu berwibawa dengan jas putih dan stetoskopnya ya ?
atau karena kelihatannya dokter itu bisa punya banyak uang, naik mobil mewah,
bisa keluar negeri sesukanya ? atau... karena dokter bisa menolong orang yang
sakit ? jawabannya baru saya dapatkan setelah kuliah di Fakultas kedokteran,
terlebih sekarang, dimana saya bisa langsung memeriksa pasien....
Katanya
untuk jadi dokter itu perlu biaya banyak ya ? itu anggapan yang salah ya adik –
adik... memang tidak dipungkiri, untuk sekolah dan meraih cita – cita itu
diperlukan pengorbanan, salah satunya ya biaya. Namun saya bisa menjamin kalau
yang utama yang harus dimiliki yaitu kemauan yang keras dan usaha yang tekun,
serta bertawakkal pada Allah swt.
Saya
bukan anak orang kaya, bukan anak pejabat,
tapi saya tidak pernah berpikir untuk mundur dari cita-cita saya menjadi
seorang dokter. Begitu lulus SMA, saya mendaftarkan diri mengikuti Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau yang disingkat SNMPTN. Sebulan
sebelum tes, saya mempersiapkan diri dengan mengikuti bimbingan belajar.
Alhamdulillah saya diterima di Fakultas Kedokteran Unhalu.
Selama
kuliah, tidak sedikit masalah yang saya hadapi, namun saya tahu saya punya
banyak dukungan dari orang – orang di sekitar saya, utamanya mereka yang kelak
akan membutuhkan tenaga dokter. Usaha dan doa, itu yang selalu saya andalkan,
dan saya telah banyak membuktikan ungakapan “di mana ada kemauan di situ ada
jalan“ apapun kendala yang saya hadapi, saya selalu berpikir kalau semua itu adalah
cara Allah membentuk saya menjadi pribadi yang lebih cerdas menghadapi masalah
– masalah yang lebih berat nantinya, Inshaa Allah. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan kuliah
dalam waktu 3 tahun 4 bulan, dimana seharusnya
S1 pendidikan dokter di Unhalu ditempuh dalam waktu 3 tahun 6 bulan.
Selanjutnya
saya menjalani co-assisstant atau
dokter muda. Ini adalah salah satu tahap untuk memperoleh gelar “dr.”. jadi...
pendidikan di kedokteran itu ada 2 tahap, tahap pertama yaitu pendidikan
pre-klinik, yaitu kuliah di kampus beserta praktikum – praktikummya (anatomi,
biokimia, fisiologi, patologi, histologi, dst). Pre-klinik ini ditempuh dalam 7
semester, atau 3 tahun 6 bulan. Namun bukan hanya mata kuliah kedokteran yang
diprogram, tetapi juga mata kuliah umum lain seperti Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Agama, Kewarganegaraan, Metodologi Penelitian, Filsafat ilmu,
Teknologi dan Informasi, KKN dan skripsi, dsb. Setelah pre-klinik selesai, barulah
diwisuda dan pengambilan janji sarjana kedokteran.
Dokter
muda alias koas itu adalah sarjana S1 yang sedang mengambil profesi
kedokterannya selama ± 2 tahun. Koas ini belum digaji. Kami ditugaskan di Rumah
sakit dan dibimbing langsung oleh dokter spesialis. Tugas koas ini lebih berat
dari zaman-zaman kuliah dulu. Kalau waktu kuliah, kami biasa tidur 4 -6 jam, koas biasa tidur 1-3 jam saja atau bahkan
tidak tidur sama sekali. Tapi semuanya menjadi tidak masalah jika dihadapi
dengan ikhlas. Banyak hal yang saya dapatkan selama koas, mulai dari pelajaran
bagaimana mengidentifikasi penyakit seseorang, bagaimana melakukan pemeriksaan,
bagaimana memberikan pengobatan, tetapi juga banyak pelajaran hidup yang dapat
diambil dari kehidupan pasien, dokter, dan tenaga medis lainnya di RS.
Sakit, sehat, dan kematian memang ketentuan
Allah, seorang dokter hanya berusaha membantu pasien untuk sembuh dari
sakitnya. Ada perasaan tercabik – cabik ketika keluarga pasien yang meninggal
tidak bisa menerima kematian keluarganya. Tetapi ada kebahagiaan tersendiri saat
seorang pasien sudah bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada kita
karena merasa sakitnya telah berkurang. Ada semangat baru ketika seorang pasien
yang dirawat atau keluarganya berkata “Dok, saya merasa sudah membaik walaupun
dokter hanya datang mengukur suhu saya” Dan itu yang membuat saya bertahan
hingga sekarang, bahwa masih banyak yang membutuhkan saya, dan saya masih ingin
melihat senyum – senyum bahagia dari mereka, dan bilang “dokter, saya sudah
baikan”
Bagaimana
adik – adik ? semoga surat saya ini dapat memberi inspirasi ya... apapun
cita-cita kalian, kejar terus, dan ketahuilah masyarakat dunia menantikan
kalian
Selalu
semangat, berusaha dan berdoa !!!
Kalian
mampu LUAR BIASA
Sabtu, 04 Mei 2013
wew... salah apa sampai subuh tadi sy tidur terlalu lelap sampai dak shalat. mungkin karena hari Sabtu (apa hubungannya coba?)
tp sudah tw telat bangun, tanpa rasa bersalah, spontan sj sy sempatkan diri online... dan dengan tidak biasanya sy memperhatikan pemberitahuan di facebook... sesaat sy dikagetkan oleh kabar dr teman yg menuliskan di grup kalau ayahanda dr salah satu sahabat, Inez Tieneke, meninggal dunia td pagi. berasa terbang... bagaimana tidak, semalam waktu belliau menjemput Inez di RS,sy masih sempat ngobrol dg beliau. yaaa maklum, kami (sy dan Inez, red) adalah sarjana - sarjana yg hingga detik ini masih sj merepotkan org tua... khususnya ayah kami yg mau tidak mau, lelah, atau dalam keadaan apapun dengan senang hati menjemput kami...
kembali ke cerita tadi malam... beliau sempat berkata pada ayahku kalau dia tekut dikerumuni pasien gangguan jiwa... dan beliau berpesan agar kami tidak nekat memeriksa pasien yg masih dalam kurungan, karena bisa sj mencelakai kami...
masih jelas dalam ingatanku, wajahnya td malam... dan tiba2 dengar beritanya sdh meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun...
kematian memang salah satu rahasia Allah... semoga beliau diampuni dosa2nya dan diterima segala kebaikannya... dan saudariku yg ditinggal pergi bisa ikhlas dan melanjutkan cita2nya yg dapat membanggakan kedua org tuanya...
slamat jalan, Om....
tp sudah tw telat bangun, tanpa rasa bersalah, spontan sj sy sempatkan diri online... dan dengan tidak biasanya sy memperhatikan pemberitahuan di facebook... sesaat sy dikagetkan oleh kabar dr teman yg menuliskan di grup kalau ayahanda dr salah satu sahabat, Inez Tieneke, meninggal dunia td pagi. berasa terbang... bagaimana tidak, semalam waktu belliau menjemput Inez di RS,sy masih sempat ngobrol dg beliau. yaaa maklum, kami (sy dan Inez, red) adalah sarjana - sarjana yg hingga detik ini masih sj merepotkan org tua... khususnya ayah kami yg mau tidak mau, lelah, atau dalam keadaan apapun dengan senang hati menjemput kami...
kembali ke cerita tadi malam... beliau sempat berkata pada ayahku kalau dia tekut dikerumuni pasien gangguan jiwa... dan beliau berpesan agar kami tidak nekat memeriksa pasien yg masih dalam kurungan, karena bisa sj mencelakai kami...
masih jelas dalam ingatanku, wajahnya td malam... dan tiba2 dengar beritanya sdh meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun...
kematian memang salah satu rahasia Allah... semoga beliau diampuni dosa2nya dan diterima segala kebaikannya... dan saudariku yg ditinggal pergi bisa ikhlas dan melanjutkan cita2nya yg dapat membanggakan kedua org tuanya...
slamat jalan, Om....
Langganan:
Postingan (Atom)